Konflik Antaragama Makin Parah, Sri Lanka Blokir Medsos

Namun, larangan itu tak digubris. Massa yang diusir dari tempat kerja Hasmar menyalurkan kekesalan mereka ke tempat lain. Mereka melempari tiga masjid dan beberapa toko muslim. Alhasil, selain mengamankan Hasmar, aparat menahan empat orang yang diduga menjarah toko milik seorang muslim di Kota Kuliyapitiya.
"Hari ini (13/5) keadaan sudah tenang. Tapi, kami masih takut saat malam tiba lagi," ujar salah seorang muslim lokal. Dia meminta identitasnya dirahasiakan karena merasa tak aman.
Pemerintah Sri Lanka tak mau konflik baru pecah lagi saat ini. Siswa sekolah dasar di Sri Lanka akhirnya masuk sekolah kemarin (13/5), menyusul siswa sekolah menengah yang sudah masuk minggu lalu. Sementara itu, siswa sekolah Katolik dijadwalkan masuk hari ini (14/5).
Organisasi ulama Sri Lanka, All Ceylon Jamiyyathul Ulama (ACJU), ikut meminta warga muslim agar menahan diri. Mereka meminta warga Muslim agar berhati-hati dalam bertindak atau berujar. (bil/c22/dos)
Polisi Sri Lanka memerintahkan pemblokiran media sosial, Senin (13/5). Larangan itu datang setelah ketegangan antaragama terbaru muncul 80 kilometer dari ibu kota sehari sebelumnya.
Redaktur & Reporter : Adil
- RUU KUHAP Bolehkan Lapor Polisi Via Medsos, Sahroni: Mudah dan Antipungli!
- Mahasiswa Imbau Masyarakat Jangan Terprovokasi Hoaks di Medsos
- Minta Korlantas Polri Tindak Pelaku Bus Oleng, Sahroni: Cabut SIM Sopir dan Tegur PO-nya
- Gerakan Pemuda Al Washliyah: Rakyat Masih Butuh TNI & Polri
- Viral Kesalahan Penulisan Aksara Jawa, Disdikbud Jateng Minta Maaf
- Indonesia Raih 2 Gelar Juara di Sri Lanka International Challenge 2025