Konflik Antarlembaga Negara Bukti Pimpinan Tak Mutu
Senin, 09 Juli 2012 – 17:10 WIB
JAKARTA - Pakar hukum tata negara Margarito Kamis mengatakan adanya lembaga-lembaga negara tujuannya untuk mengatur bangsa dan negara ini secara masuk akal. Dalam paham berdemokrasi, kata Margarito, hanya dengan cara begitulah sebuah kekuasaan bisa dimanusiakan. "Mestinya, kalau suatu konflik berpotensi akan mengganggu jalannya penyelenggaraan negara, presiden mestinya, mbok ya bicara paling tidak dalam forum pertemuan sembilan pimpinan lembaga negara yang diadakan tiga bulan sekali," ujar dia.
"Bahwa hari ini kita menyaksikan lembaga-lembaga negara berjalan secara tidak harmonis, itu lebih disebabkan karena tidak adanya mutu etika yang memimpin lembaga-lembaga negara tersebut," kata Margarito Kamis, dalam acara Dialog Pilar Negara berjudul "Harmonisasi Lembaga-Lembaga Negara", di ruang presentasi Perpustakaan MPR, gedung Nusantara IV, Senayan Jakarta, Senin (9/7).
Tidak bermutunya pimpinan lembaga-lembaga negara pascareformasi, lanjut Margarito, merupakan faktor dominan terjadinya disharmonisasi diantara lembaga-lembaga negara saat ini. Kondisi tersebut diperparah oleh sikap presiden yang tidak dengan rendah hati menyikapi berbagai konflik di antara lembaga-lembaga negara.
Baca Juga:
JAKARTA - Pakar hukum tata negara Margarito Kamis mengatakan adanya lembaga-lembaga negara tujuannya untuk mengatur bangsa dan negara ini secara
BERITA TERKAIT
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat