Konflik di Papua, Soliditas Internal, Kedaulatan Laut jadi PR Calon Panglima TNI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Christina Aryani mengatakan penyelesaian konflik bersenjata di Papua menjadi salah satu pekerjaan rumah Panglima TNI pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang akan memasuki masa pensiun November 2021.
Terlebih lagi, belakangan ini muncul serentetan kontak tembak yang melibatkan prajurit TNI dan Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
"Panglima yang baru harus sanggup menjaga bagaimana keadaan di sana bisa lebih kondusif," kata Christina Aryani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/9).
Tidak hanya soal konflik bersenjata di Papua, Christina juga menyoroti sejumlah hal lain yang patut menjadi perhatian Panglima TNI nantinya.
Menurut dia, urusan soliditas internal juga menjadi salah satu PR bagi Panglima TNI berikutnya.
"Kemampuan panglima berikutnya juga untuk tetap menjaga soliditas di matra yang ada," kata Christina.
Legislator Daerah Pemilihan II DKI Jakarta itu menyebut kedaulatan laut turut menjadi PR yang harus dijawab Panglima TNI baru nanti.
Dia memahami bahwa soal kedaulatan memang tidak mungkin bisa diselesaikan oleh TNI semata.
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani menyebut konflik di Papua, soliditas internal TNI, hingga kedaulatan laut menjadi PR bagi calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
- GM FKPPI Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi di Tengah Transformasi Peran TNI
- Diskusi UU TNI di Kampus, Pangdam I/BB: Kami Terbuka terhadap Kritik
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Bea Cukai dan TNI Memperkuat Sinergi Pengawasan yang Solid di Yogyakarta dan Nunukan
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB