Konflik Iran-Israel Memanas, Syarief Hasan Minta 2 Upaya Ini jadi Prioritas Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mendorong deeskalasi di Timur Tengah pascaterjadinya serangan Iran terhadap Israel.
Pasalnya, ketegangan ini tidak saja berimbas pada wilayah Timur Tengah, namun berdampak global, termasuk bagi Indonesia.
Bahkan kondisi ini berpotensi memantik konflik yang meluas dengan respons militer yang masif dan harus menjadi keprihatinan kolektif.
"Situasi Timur Tengah yang kian bergejolak hanya berdampak destruktif pada kehidupan kemanusiaan. Perlu upaya bersama untuk meredamnya," kata Syarief Hasan dalam keterangan tertulis, Rabu (17/4).
Menurut Syarief Hasan, Indonesia dalam kapasitas sebagai Anggota G-20, anggota ASEAN dan negara mayoritas berpenduduk muslim terbesar kedua di dunia punya tanggung jawab untuk meredakan ketegangan.
"Langkah tanggap Kementerian Luar Negeri dengan mengontak Pemerintah Iran dan AS, dan menyerukan deeskalasi serta solusi meja perundingan sudah tepat. Ini perlu diapresiasi," ujar politikus senior Partai Demokrat ini.
Dia mengingatkan Iran adalah salah satu negara eksportir minyak terbesar, termasuk dengan kapasitas militer yang besar.
Artinya, gejolak yang terjadi akan berdimensi ekonomi dan politik sekaligus.
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta diplomasi proaktif dan mitigasi ekonomi harus jadi langkah prioritas pemerintah menyikapi konflik Iran-Israel yang memanas
- Bertemu Menko AHY, Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat
- LPG 3 Kg Langka, Eddy Soeparno: Pengecer Tetap Diperlukan, Tetapi
- Waka MPR Dorong Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Influsif Harus Segera Diwujudkan
- Bertemu Dino Pati Djalal, Eddy Soeparno Ajak FPCI Dukung Diplomasi Iklim Prabowo
- Saatnya Mengembalikan Muruah MPR Sebagai Pelaksana Kedaulatan Rakyat
- Waka MPR Sebut Kemenangan Gaza sebagai Penyelamatan Peradaban dan Kemanusiaan Global