Konflik Kashmir: Ketika Air Jadi Senjata Geopolitik

Kedua belah pihak juga perlu untuk menjaga dialog agar dapat tetap aktif selama masa damai untuk mencegah pengambilan keputusan yang bersifat krisis, serta betul-betul menerapkan proyek infrastruktur kolaboratif untuk mengubah pola pikir persaingan menjadi kerja sama.
Selain itu, perlu pula menggunakan komisi independen untuk menilai proyek terkait air Indus, serta mempromosikan solusi teknis dibanding sikap politis, dalam rangka mencegah isu air menjadi alat politik nasionalis-populis yang dapat memicu konflik.
Dunia, khususnya lembaga tingkat internasional, juga perlu memikirkan langkah-langkah agar pengelolaan air ditempuh lewat jalan perdamaian dibanding eskalasi ketegangan.
Hal itu dapat dilakukan antara lain dengan menawarkan bantuan pembangunan atau dana iklim yang dapat dikucurkan bila terkait dengan kerja sama nyata dalam pengelolaan air, serta menggunakan instrumen hukum internasional untuk dapat mencegah berbagai pihak tidak bertanggung jawab dalam menggunakan air sebagai "senjata" dalam konflik.
Untuk itu, berbagai pihak diharapkan dengan sangat dapat menempuh langkah kebijaksanaan, kerja sama, dan visi jangka panjang guna mengelola sumber air demi melestarikan perdamaian dunia, daripada "membegal" keuntungan jangka pendek yang malah memanfaatkan air untuk meningkatkan ketegangan politik
Aksi berdarah di Kashmir ternyata juga tidak hanya mengakibatkan ketegangan antara India dan Pakistan
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Perkuat Diplomasi Kebangsaan RI Hadapi Geo-Ekonomi, Ibas Mendorong Kolaborasi ASEAN Plus
- Harga Bitcoin Tetap Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik
- Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus USD 4.000 Per Troy
- PTPN IV PalmCo Bangun 7 Fasilitas Air Bersih di Daerah Terpencil
- Lawatan Prabowo ke Luar Negeri Memperkuat Diplomasi Kawasan, Kemenlu: Ini Hasilnya
- PNM Peduli Masa Depan Sehat Jadi Salah Satu Cara Mewujudkan SDG's