Konflik Kebun Teh pun Dibereskan Dahlan
Rabu, 18 April 2012 – 09:48 WIB
Nggak bisa, harus dari APBN karena harus memperpanjang runway, juga memperlebar. Belum lagi sarana navigasi yang mahal. Target Pak Dahlan, 2014 harus sudah menjadi bandara internasional. Tim dari Kementerian Perhubungan juga sudah oke, pernah mengirimkan tim ke sana. Pak Dahlan juga sudah komit, jika dana masih kurang, akan diatasi BUMN. (sekedar cacatan, Kementerian Perhubungan sudah mengalokasikan Rp17 miliar di 2012 ini untuk pengembangan bandara Silangit).
Soal Danau Toba, bagaimana penilaian Dahlan?
Apa lagi yang disinggung Dahlan saat kunjungan itu?
Soal Danau Toba, bagaimana penilaian Dahlan?
Ini masih terkait dengan bandara Silangit, masalah danau Toba. Pak Dahlan bilang ke saya, danau terindah di China saja kalah dengan keindahan Danau Toba. Pak Dahlan bilang, danau di China tidak ada apa-apanya dibanding Danau Toba. Dosa kita kalau keindahan dari Tuhan ini kita biarkan saja (tidak diurus dengan baik). Begitu kata Pak Dahlan.
Apa lagi yang disinggung Dahlan saat kunjungan itu?
Nah, ini yang juga tak akan saya lupakan. Di sana kan ada pro kontra kebun teh Sidamanik. Itu di Simalungun, PTPN IV. Kebuh teh kan akan diganti dengan kebun sawit, warga setempat tak setuju. Lantas Pak Dahlan bicara di forum pertemuan. Kata beliau, 'Ini sekarang ada perubahan iklim. Daun teh tebal, kualitas tak bagus. Ada varian teh yang lebih cocok untuk daerah ini. Tak perlu diganti dengan kelapa sawit, tapi ganti dengan teh varian baru.' Begitu usai bicara, saya langsung berdiri menyalami Pak Dahlan. Mengucapkan terima kasih. Saya bukan bupati di situ, tapi kapasitas saya sebagai jubir kabupaten/kota di sekitar Danau Toba. Saya makin takjub dengan beliau. Urusan detil soal teh pun beliau menguasai. ***
PADA 13 April 2012, Menteri Negera BUMN Dahlan Iskan melakukan kunjungan kerja ke Parapat, Balige, dan daerah sekitar. Banyak hal yang dilontarkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi