Konflik Keluarga Pemicu Pesantren Syiah Dibakar
Jumat, 30 Desember 2011 – 11:15 WIB
JAKARTA--Peristiwa pembakaran pondok pesantren Syiah di Nangkrenang, desa Karang Gayam, Sampang, Madura tak terkait dengan konflik agama. Mabes Polri menyatakan bahwa peristiwa tersebut bermula dari konflik keluarga. Tapi, konflik rupanya tak terhindarkan. Pondok pesantren tempat Rojul berada diserbu masyarakat dan dibakar. Kata Saud, pihaknya sejatinya sudah mengetahui adanya upaya pembakaran tersebut. Namun karena akses jalan menuju desa tersebut sulit dimasuki oleh kendaraan, pembakaran pondok tak bisa dielakkan. Tiga rumah dan satu musala luluh lantak.
"Ada masalah keluarga yang memicu peristiwa tersebut," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution di Jakarta kemarin (29/12). Saud menambahkan, konflik bermula dari kakak-adik Rois dan Rojul atau yang juga dikenal dengan Tajul Muluk. Mereka berselisih karena Rojul akhirnya meyakini Syiah.
Rupanya Rois tidak menerima keputusan Rojul. Sebab, keyakinan Rojul membuat dirinya menjadi berbeda sendiri dari anggota keluarga lainnya. Persoalan tersebut, kata Saud, sempat diselesaikan di kecamatan hingga melibatkan jajaran musyawarah pimpinan daerah Sampang. Mereka berdua akhirnya menyatakan kesepakatan untuk saling menjaga kerukunan.
Baca Juga:
JAKARTA--Peristiwa pembakaran pondok pesantren Syiah di Nangkrenang, desa Karang Gayam, Sampang, Madura tak terkait dengan konflik agama. Mabes Polri
BERITA TERKAIT
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi