Konflik Keluarga Pemicu Pesantren Syiah Dibakar
Jumat, 30 Desember 2011 – 11:15 WIB
Nasaruddin menjelaskan, hasil laporan sementara dari jajaran kepolisian menyebutkan, konflik ini dipicu persoalan dua keluarga. "Kebetulan dua keluarga ini berbeda mazhab. Satu sunni dan satunya lagi syiah," ucap dia. Perbedaan inilah yang kemudian dijadikan alat oleh keluarga tadi untuk mencari dukungan masyarakat setempat.
Bagi Nasaruddin, potensi konflik berbau perbedaan mazhab agama di pulau Madura sejatinya sangat kecil. Dia menyebutkan, keberadaan syiah dan sunni di pulau garam itu sudah cukup lama. Dan selama ini tidak pernah ada persinggungan apapun. Dia berharap, kejadian sejenis tidak merembet ke kawasan Indonesia lainnya.
Nasaruddin mengingatkan, ketegangan antara syiah dan sunni di Indonesia tidak perlu terjadi. "Cukuplah di Baghdad, Iran, dan Lebanon saja," pinta dia. Sebab, hasil kajiannya, baik syiah maupun sunni yang ada di Indonesia sudah mengalami proses "pengindonesiaan".
Jadi sudah tidak sama persis dengan sunni maupun syiah di negara asalnya sana. Nasaruddin berharap, munculnya proses "pengindonesiaan" ini harusnya menjadi perekan antara kelompok syiah dan sunni di tanah air.
JAKARTA--Peristiwa pembakaran pondok pesantren Syiah di Nangkrenang, desa Karang Gayam, Sampang, Madura tak terkait dengan konflik agama. Mabes Polri
BERITA TERKAIT
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat
- Kebakaran Melanda Gedung Tempat Pelelangan Ikan di Kendari Sultra
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas