Konflik KPK vs Polri, SBY Bertemu Dubes Asing: Where Is Presiden Jokowi?
jpnn.com - SURABAYA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menggelar pertemuan seluruh kader Partai Demokrat se-Jawa Timur di ballroom Grand City, Kota Surabaya Minggu malam (8/2). Topik yang hangat diperbincangkan adalah kasus Polri dan KPK yang tak kunjung selesai.
Presiden Keenam itu mengatakan, kasus Polri dan KPK pun meruncing karena Presiden Joko Widodo tidak tegas mengambil sikap. Konflik antaraa dua lembaga penegak hukum pun menjadikan komisioner KPK berstatus tersangka.
”Situasi seperti itu jika dibiarkan justru menjadi harap-harap cemas. Dan semakin berlarut serta tidak ada kepastian,” tuturnya.
Bahkan, lanjut SBY, hiruk pikuk politik antara Polri dan KPK di Indonesia sudah mendapat sorotan dari kantor berita di luar negeri. Seperti di Prancis. Begitu juga, ketika dirinya bertemu dengan duta besar internasional dua minggu terakhir ini, banyak pertanyaan muncul. ”Where is Presiden Jokowi?” katanya menirukan.
SBY menuturkan, dengan status quo tersebut, jika tidak diselesaikan, Polri dan KPK akan terpecah. Polri tidak memiliki satuan komando dan KPK tidak bisa bekerja memberantas korupsi.
Menurut SBY, harus ada solusi untuk menyelesaikan masalah antara Polri dan KPK. Yaitu, Jokowi berani mengambil keputusan tegas dan tidak takut kepada Megawati. Jokowi bertanggung jawab sebagai presiden dan harus mandiri. Tidak didikte maupun ditekan siapa pun dan harus berani bertanggung jawab atas keputusan yang diambil. ”Jokowi adalah presiden kita. Bukan petugas partai,” tandasnya. (ayu/c9/end)
SURABAYA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menggelar pertemuan seluruh kader Partai Demokrat se-Jawa Timur di ballroom Grand
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan