Konflik Lahan di Jambi, Warga Mengamuk
Kamis, 12 Januari 2012 – 10:54 WIB
MUARATEBO- Konflik lahan yang melibatkan warga dan perusahaan meletus lagi di Jambi. Belum lagi selesai kasus Senyerang, di Kabupaten Tanjab Barat, kemarin (11/1), kasus serupa terjadi di Kabupaten Tebo. Ratusan Massa mengamuk dan membakar base camp karyawan dan alat berat milik PT Lestari Asri Jaya (LAJ) yang berlokasi di wilayah Kecamatan Tujuh Koto Ilir, sekitar 75 Kilomerter dari Kota Tebo. Warga--yang mayoritas pendatang-, mengaku telah membeli lahan tersebut dari warga setempat yang telah lama menetap di sekitar lokasi. Mereka bersikeras mengatakan lahan itu adalah milik mereka. Sementara pihak perusahaan juga mengklaim lahan yang disengketakan itu berada di lokasi izin yang mereka peroleh. Karena itu, perusahaan lantas mnggarap lahan yang bersengketa itu.
Selain Mess dan alat berat, seorang polisi dikabarkan juga jadi korban amukan massa. Bahkan, informasi terakhir yang diterima Jambi Independent (Group JPNN) malam tadi, seorang karyawan perusahaan yang bergerak dibidang Hutan Tanaman Industri (HTI) itu juga ikut dibakar massa. Informasinya, hingga malam tadi, karyawaan nahas itu masih dirawat intensif di Puskesmas Rimbo Bujang, Tebo.
Baca Juga:
Informasinya yang diperoleh menyebutkan, konflik antara PT LAJ dengan warga ini berawal dari saling klaim kepemilikan lahan yang luasnya diperkirakan kurang lebih 60.000 hektare. Kedua belah pihak sama-sama ngotot mengklaim sebagai pihak yang sah mengelola lahan ribuan hektar tersebut.
Baca Juga:
MUARATEBO- Konflik lahan yang melibatkan warga dan perusahaan meletus lagi di Jambi. Belum lagi selesai kasus Senyerang, di Kabupaten Tanjab Barat,
BERITA TERKAIT
- Setelah 10 Jam Buruh Bertahan, UMSK & UMSP Jateng 2025 Ditetapkan
- Guru Les di Palembang Ditangkap Gegara Pelecehan Seksual terhadap Murid
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh