Konflik Lahan di Pancoran Melibatkan Ormas, Bikin Situasi Makin Panas

"Habis cek dapur, saya mau ke kamar. Pas sampai pintu kamar, baru mau buka pintu kamar. Saya mendengar suara tembok kamar saya seperti dirobohkan," ujar TO.
TO pun bergegas masuk ke kamarnya. Dugaan TO benar, tembok kamarnya sudah roboh karena ekskavator.
"Saya buka kamar, tembok sudah bolong besar. Kasur dan lemari tertimpa puing bebatuan," ujar TO.
YS, ibu TO, bersyukur anaknya masih selamat dari upaya penggusuran diam-diam yang dapat merenggut nyawa.
"Saya tidak pantau anak-anak, fokus lihat penggusuran. Untungnya anak saya sedang tidak tidur habis sekolah, ya Allah," ujar YS.
Kini TO tidak lagi bisa menempati kamarnya yang selama ini menjadi tempatnya belajar.
Cerita TO hanya satu dari banyaknya kisah warga Pancoran Buntu II yang mati-matian mempertahankan tempat tinggalnya.
Pada akhirnya gesekan antara warga dan pihak Pertamina kerap terjadi saat upaya penggusuran lahan hendak dilakukan.
Sengketa lahan di Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta Selatan, makin panas, simak selengkapnya.
- Semangat Hari Kartini, Pertamina Dorong Perempuan untuk Berkarya & Salurkan Energi
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Pemegang Saham Pelita Air Kukuhkan Kembali Dendy Kurniawan sebagai Direktur Utama
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan