Konflik Luar Negeri Picu Potensi Radikalisme di Indonesia
Itu penting agar mereka bisa membawa Indonesia semakin maju, dan mandiri dalam menghadapi serangan ideologi asing yang dapat mengancam keamanan dan keutuhan bangsa ini.
“Potensi ancaman terorisme tidak pernah surut sehingga aparat harus mempunyai modal pengetahuan yang memumpuni dalam menghadapi persoalan tersebut,” tegas Suhardi.
Mantan Sekretaris Utama Lemhanas ini menjelaskan, terorisme bukan hanya menjadi ancaman Indonesia tetapi sudah menjadi ‘musuh’ bersama negara-negara dunia.
Artinya, tantangan penanggulangan terorisme semakin hari semakin tinggi di era kemajuan teknologi informasi dengan produk internet dan media sosial yang berimbas dengan tereduksinya identitas kebangsaan, terutama pada generasi muda.
“Itulah yang membuat saya tidak pernah lelah memberikan wawasan kebangsaan kepada generasi muda dan para calon pemimpin bangsa lainnya. Kalau ini tidak dilakukan saya khawatir nanti, akan banyak terjadi pengaruh buruk yang akan merusak bangsa dan negara ini,” pungkas Suhardi. (jos/jpnn)
Seluruh elemen bangsa Indonesia diingatkan untuk mewaspadai berbagai isu yang berpotensi memunculkan radikalisme di Indonesia
Redaktur & Reporter : Ragil
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima