Konflik Manusia dengan Buaya Terbanyak di Daerah ini

Konflik Manusia dengan Buaya Terbanyak di Daerah ini
Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT.

“Periode Januari hingga April 2024 terdapat dua kejadian konflik yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia,” ucapnya.

Arief menilai penyelesaian interaksi negatif itu sebenarnya harus dilakukan dengan memperhatikan akar permasalahan.

Antara lain, perbaikan habitat berupa hutan mangrove yang rusak serta membatasi aktivitas masyarakat di kawasan yang diperuntukkan bagi habitat satwa.

Dia mengatakan insiden buaya muncul di area publik dimungkinkan terjadi.

Pasalnya, buaya mencari habitat baru akibat habitat aslinya rusak atau adanya persaingan teritorial yang mengakibatkan individu tertentu harus pindah.

Pada kasus tertentu, katanya, buaya juga berinteraksi dengan masyarakat saat melintas untuk pindah atau mencari makan.

Solusi jangka pendek yang diambil pemerintah saat terjadi interaksi negatif, khususnya di areal publik atau wilayah yang dekat dengan permukiman, menangkap dan merelokasi buaya ke tempat tertentu.

Dengan cukup banyak buaya yang saat ini berada di penampungan sementara di BBKSDA NTT, katanya, perlu upaya mengubah masalah menjadi peluang.

Konflik manusia dengan buaya di Nusa Tenggara Timur (NTT) paling banyak terjadi di Pulau Timor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News