Konflik Meningkat, Gajah dan Harimau Direlokasi
Jumat, 12 Februari 2010 – 17:41 WIB
Diharapkan katanya, dengan implementasi protokol ini, kasus-kasus konflik antara manusia dan gajah dapat diminimalisir. Sekaligus diharapkan, kematian manusia dan gajah akan dapat dihindarkan, termasuk kerugian materi yang diakibatkan oleh konflik tersebut.
Sementara itu untuk harimau, Darori menambahkan, sejauh ini juga telah ada sembilan ekor yang dilepasliarkan di areal yang jauh dari pemukiman penduduk. "Jadi kalau ada perambah hutan yang masuk dan diserang harimau, kita tidak bisa lakukan apa-apa (lagi). Masalahnya, hasil hutan memang masih jadi primadona dan produk instan untuk menghasilkan uang," katanya.
Disebutkan, pelepasliaran harimau di sendiri terutama dilakukan di wilayah Aceh, serta kawasan Sumatera pada umumnya. Sedangkan untuk gajah, menurut rencana akan digiring ke empat wilayah di Sumatera, yakni Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Kerinci Seblat, Teso Nilo, serta Way Kambas. (lev/jpnn)
JAKARTA - Konflik antara manusia dengan hewan, khususnya gajah, dilaporkan terus meningkat akhir-akhir ini. Demi memecahkan masalah tersebut, Kementerian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad