Konflik Politik Picu Kebocoran BOS
Pemerintah Diminta Waspada
Rabu, 11 Januari 2012 – 10:19 WIB
JAKARTA—Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai bahwa konflik politik yang kerap terjadi di daerah dapat memicu kebocoran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pasalnya, konflik politik tersebut akan mengakibatkan dana BOS tidak tepat sasaran. “Dengan mekanisme ini, dapat menekan tindakan korupsi di daerah. Kalau mekanisme yang dulu, oknum di daerah memiliki kesempatan untuk mengendap dana lebih mana, sehingga penyalurannya terlambat,” jelasnya.
“Pemerintah dalam menyalurkan dana BOS tetap harus mewaspadai adanya keterlambatan dan kebocoran di sejumlah daerah rawan. Karena konflik politik yang ada di daerah sangat rawan untuk mengakibatkan dana BOS bocor,” terang Koordinator Monitoring Pelayanan Publik ICW, Febri Hendri di Jakarta, Selasa (10/1).
Jika dilihat dari sisi keterlambatan, lanjut Febri, mekanisme penyaluran dana BOS yang telah diubah oleh pemerintah saat ini dinilai lebih baik apabila dibandingkan dengan mekasnisme penyaluran dana BOS sebelumnya. Sehingga, dana BOS kali ini bisa tepat waktu. Sebab menurut Febri, keterlambatan memicu terjadinya korupsi yang lebih luas.
Baca Juga:
JAKARTA—Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai bahwa konflik politik yang kerap terjadi di daerah dapat memicu kebocoran dana Bantuan Operasional
BERITA TERKAIT
- Dosen FISIP UPNVJ Presentasikan Diseminasi Riset RI-Belanda di Universitas Amsterdam
- Universitas Terbuka Menggandeng UI Buka Program Vokasi Baru
- Mahasiswa President University Sabet Juara Stacks Harvard Hackathon
- Begini Cara Siswa Sekolah CH Membuktikan sebagai Agen Perubahan
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- Cerita Mendikdasmen Abdul Mu'ti Baru Menjabat Sudah Kena Omelan, Kocak