Konflik Rusia-Ukraina Bakal Sangat Berdampak Bagi Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani menyebut konflik Rusia-Ukraina sangat berdampak pada ekonomi global, termasuk Indonesia.
Menurutnya, dampak paling utama kemungkinan bakal terjadi krisis energi.
"Rusia merupakan salah satu produsen utama minyak dunia. Saya kira konflik yang ada dapat berpengaruh terhadap pergerakan harga minyak global," uar Johanna dalam keterangannya, Jumat (25/2).
Menurut Johanna, pemerintah perlu segera mengambil langkah antisipasi menghadapi kemungkinan yang akan terjadi.
Antara lain, melakukan diversifikasi suplai impor bahan bakar minyak (BBM) dengan gas dan batubara.
Langkah ini penting sebagai upaya mengantisipasi kenaikan harga minyak bumi.
“Apabila konflik ini berlanjut, tentunya kenaikan harga minyak akan berdampak kepada peningkatan inflasi di Indonesia," ucapnya.
Johanna juga menilai dari sisi moneter konflik kemungkinan akan menekan the Fed meningkatkan suku bunga acuan.
"Di sini Bank Indonesia saya kira perlu memperhatikan kondisi domestik sebelum menaikkan suku bunga acuan. Karena dikhawatirkan akan mengganggu pemulihan ekonomi nasional," kata Johanna.
Konflik Rusia-Ukraina diperkirakan bakal sangat berdampak terhadap Indonesia, pemerintah dinilai perlu menempuh sejumlah langkah.
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?