Konflik Suriah, WNI Dievakuasi Paksa

Konflik Suriah, WNI Dievakuasi Paksa
Konflik Suriah, WNI Dievakuasi Paksa
JAKARTA - Makin tingginya tensi konflik di Suriah membuat pemerintah berencana mengevakuasi seluruh WNI, termasuk TKI yang berada di negara tersebut. Evakuasi paksa pun siap dilakukan jika pasukan gabungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) benar-benar melakukan penyerangan. Sebelumnya, pemerintah juga pernah melakukan evakuasi bagi WNI di negara konflik seperti Mesir dan Libya.

 

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengatakan, kondisi di Suriah memang belum perang seperti di Libya. Meskipun sudah ada tembakan di mana-mana tapi itu hanya untuk membubarkan para demonstran. Bukan bom dijatuhkan. Evakuasi baru dilakukan jika terjadi perang.

"Tapi potensi ke arah sana (perang) sudah kelihatan juga. Saya berharap dukungan dari masyarakat internasional tembak menembak dan bom tidak terjadi," kata Jumhur di Jakarta, Minggu (10/6).

Jumhur mengatakan, jumlah TKI yang ada di Suriah mencapai 12.600 orang. Tapi, hanya 1.000 orang yang tinggal di daerah rawan konflik bersenjata antara pasukan pemerintah dan demonstran di Kota Homs, Hama, dan Allepo. Dari jumlah tersebut, 233 orang sudah dipulangkan ke tanah air yang terbagi dalam 9 rombongan.

"Jadi pemerintah sekitar Januari lalu sudah membentuk tim dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berangkat ke Suriah. Posko-posko di 3 kota rawan konflik sudah dibangun untuk mendata TKI yang mau pulang," ujarnya.

JAKARTA - Makin tingginya tensi konflik di Suriah membuat pemerintah berencana mengevakuasi seluruh WNI, termasuk TKI yang berada di negara tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News