Konflik Tambang Emas Semakin Tak Berujung

Konflik Tambang Emas Semakin Tak Berujung
Konflik Tambang Emas Semakin Tak Berujung
MEDAN- Upaya penyelesaian konflik tambang emas Martabe, di Desa Aek Pining, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuliselatan (Tapsel), sepertinya tidak kunjung menemui titik terang.

Itu setidaknya terlihat dari tidak kunjung diterimanya tim penyelesaian konflik tambang emas, yakni Tim Advance bentukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan termasuk pula pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumatera Utara (Sumut) serta Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Sumut oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik.

Parahnya lagi, sudah dua kali pertemuan dengan Jero Wacik dibatalkan. Pertama, Senin (8/10) lalu, dengan alasan sang menteri tengah melakukan kunjungan kerja ke Bali. Pembatalan rencana pertemuan kedua, Kamis (11/10), alasannya tidak lain dan tidak bukan karena jadwal sang Menteri ESDM yang padat.

"Belum ada pertemuan, masih padat acara pak menteri," jawab Ketua Tim Advance Provsu, Eddy Sofyan yang dikonfirmasi Sumut Pos (Grup JPNN), Minggu (14/10). Hal senada juga dikemukakan, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Sumut, Untungta Kaban kepada Sumut Pos. "Pertemuannya belum jadi, karena jadwal pak Menteri ESDM padat," katanya.

MEDAN- Upaya penyelesaian konflik tambang emas Martabe, di Desa Aek Pining, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuliselatan (Tapsel), sepertinya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News