Konflik Tanah, Jatim Terparah
Sabtu, 29 Desember 2012 – 05:48 WIB
"Dan sepanjang tahun 2012 ini, KPA mencatat terdapat 198 konflik agraria di seluruh Indonesia. Luasan areal konflik mencapai lebih dari 963.411,2 hektar, serta melibatkan 141.915 kepala keluarga (KK) dalam konflik-konflik yang terjadi," ujar Idham Arsyad saat menyampaikan Laporan Akhir Tahun 2012 KPA.
Baca Juga:
Sementara catatan kriminalisasi dan kekerasan terhadap petani sepanjang tahun 2012 adalah 156 orang petani telah ditahan, 55 orang mengalami luka-luka dan penganiayaan, 25 petani tertembak, dan tercatat 3 orang telah tewas dalam konflik agraria.
KPA memerinci, dari 198 kasus yang terjadi di tahun 2012, terbanyak terjadi di sektor perkebunan dengan 90 kasus (45 persen). Berikutnya 60 kasus di sektor
pembangunan infrastruktur (30 persen), 21 kasus di sektor pertambangan (11 persen), 20 kasus di sektor kehutanan (4 persen); 5 kasus di sektor pertanian tambak/pesisir (3 persen); dan 2 kasus di sektor kelautan dan wilayah pesisir pantai (1 persen).
KPA menyoroti pemerintahan SBY-Boediono dalam masalah agraria ini. Dikatakan, Presiden SBY adalah presiden yang menjanjikan pelaksanaan Reforma Agraria dalam buku dan iklan kampanyenya kepada rakyat.
JAKARTA - Jawa Timur menempati urutan pertama untuk urusan jumlah konflik pertanahan sepanjang 2012 yakni sebanyak 24 kasus. Urutan kedua Sumut,
BERITA TERKAIT
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak