Konflik Timur Tengah: Pemerintah Diminta Cari Alternatif Pasokan Minyak dari Negara Lain
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta mengajak masyarakat Indonesia tetap tenang merespons konflik geopolitik di Timur Tengah.
Dia mengingatkan masyarakat agar tidak sampai terjebak kepentingan tertentu karena bisa saja informasi yang beredar sudah tak sesuai fakta.
“Konflik di Timur Tengah harus disikapi secara logis dan berhati-hati dengan informasi-informasi yang ada, karena informasi yang beredar bisa saja sudah ada kepentingan sehingga bersifat framing dan mengaburkan fakta,” kata Stanislaus.
Semua pihak sebaiknya menahan diri terutama untuk tidak melakukan interpretasi atas konflik apabila tidak mempunyai data, informasi, dan pengetahuan yang cukup.
“Paling baik adalah percayakan kepada pemerintah untuk langkah-langkah selanjutnya,” ujar Stanislaus.
Menurut Stanislaus, potensi konflik di Timur Tengah bisa menciptakan sentimen dan resistensi terhadap kelompok tertentu di Indonesia jika tidak disikapi dengan tepat.
Atas dasar itu, dia mendorong pemerintah aktif menyampaikan informasi terkait konflik di Timur Tengah, termasuk dampak terhadap Tanah Air untuk menghindari informasi yang salah.
“Pemerintah sebaiknya berada di garis depan dalam urusan politik atau konflik di luar negeri agar masyarakat tidak kehilangan arah,” katanya.
Pemerintah diingatkan untuk mencari alternatif pasokan minyak dari negara lain yang tidak terimbas konflik Timur Tengah dan mengamankan pasokan LPG.
- Dunia Hari Ini: Israel Sebut Belum Saatnya Menghentikan Perang
- Militer Israel Dipermalukan Hizbullah 2 Kali dalam Sehari, Kocar Kacir
- Pengumuman untuk Seluruh WNI: Jangan Bepergian ke Lebanon, Iran dan Israel
- Penggunaan Gas Bumi Bisa Jadi Solusi Ketergantungan Impor LPG
- Israel Dibombardir Hizbullah, Amerika Parkir 2 Kapal Induk di Timur Tengah
- Peneliti INDEF: Harga Pertamax Series Sudah Saatnya Dinaikkan