Konglomerat, Ical Dinilai Sulit Diterima Rakyat
Kamis, 09 Mei 2013 – 14:33 WIB
JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai peluang Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie untuk menjadi presiden sangat kecil. Pasalnya, pria yang akrab disapa Ical itu berasal dari kalangan ekonomi elit alias konglomerat.
"Dari aspek latar belakang sosial ekonomi pemimpin bukan dari kalangan konglomerat, karena masyarakat kita cenderung menolak konglomerat," kata Boni dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (9/5).
Penolakan masyarakat ini, lanjutnya, sudah terbukti dengan kekalahan Jusuf Kalla (JK) pada pemilu 2009 lalu. JK yang saat itu berpasangan dengan Wiranto menempati posisi paling buncit dari tiga kandidat yang ada.
Menurut Boni, hasil mengecewakan bagi Partai Golkar itu dipengaruhi latar belakang JK sebagai pengusaha sukses. Pasalnya, masyarakat menilai para konglomerat bukanlah bagian dari mereka. Karena itu masyarakat kesulitan untuk bersimpati pada kalangan konglomerat.
JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai peluang Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie untuk menjadi presiden
BERITA TERKAIT
- KepmenPANRB 16 Tahun 2025: Jam Kerja & Masa Kontrak PPPK Paruh Waktu
- Poin-poin Penting KepmenPANRB 16 Tahun 2025 tentang PPPK Paruh Waktu, Ada soal Gaji
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Rencana Caretaker Karang Taruna DKI Selenggarakan TKD Dinilai Cacat Legal
- Siap Hadapi Retreat dari Prabowo, Khofifah: Supaya Tidak Monoton
- Sehari MenPAN-RB Terbitkan 3 Regulasi tentang PPPK & Paruh Waktu, Cegah Demo Honorer?