Kongres APAO 2024, Kemenparekraf Sebut Sektor Ini Memberi Dampak Ekonomi Positif
Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, transportasi, dan pergudangan menjadi yang paling terdampak secara langsung dari ajang kongres ini.
Adapun besarnya dampak langsung pada sektor akomodasi mencapai Rp 62,8 miliar, sektor transportasi udara (domestik) sebesar Rp 22,5 miliar, dan transportasi darat Rp17,3 miliar.
Sementara untuk sektor makan minum, dampak langsungnya mencapai Rp 30,7 miliar.
Sementara itu, dampak tidak langsung lebih terasa pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran senilai Rp 25,1 miliar, serta sektor jasa lainnya sebesar Rp 28,6 miliar.
Dampak tidak langsung juga dirasakan sektor penjualan suvenir yang mencapai Rp 14 miliar.
Berdasarkan lama tinggal dan pengeluaran selama di Bali, delegasi internasional rata-rata menginap selama 6,16 hari dengan rata-rata pengeluaran sebesar Rp 43,63 juta per orang.
Pengeluaran tersebut terbagi menjadi pengeluaran untuk tiket penerbangan internasional (20%), tiket penerbangan domestik (14,9%), dan pengeluaran selama di Bali (65,1%).
Sementara itu, delegasi domestik rata-rata lama tinggalnya adalah 5,49 hari, dengan pengeluaran sebesar Rp 18,45 juta per orang.
Pengeluaran tersebut terbagi menjadi pembelian tiket penerbangan domestik (14,4 persen) dan pengeluaran selama di Bali (85,6 persen).
Kemenparekraf mengatakan penyelenggara kongres APAO 2024 memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat di Bali.
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- Mantap, Bluebird Catat Pendapatan Rp 3,66 Trilun Pada Kuartal Ketiga 2024
- Kemenparekraf Dukung Desa Wisata Naik Kelas lewat Peningkatan Literasi Keuangan
- Kemenparekraf Kucurkan Bantuan untuk 24 Desa Wisata di 12 Provinsi
- Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Mulai Dilibatkan Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah
- 1.000 Penari Rejang Renteng Meriahkan Pembukaan Nusa Penida Festival 2024