Kongres Berkebaya Nasional Targetkan Dapat Pengakuan UNESCO
jpnn.com, JAKARTA - Kongres Berkebaya Nasional (KBN) akan kembali digelar pada 21 sampai 22 Desember 2020.
Kongres tersebut menjadi ajang pertemuan besar para wakil organisasi (politik, sosial, profesi, akademisi) untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan tentang perlestarian kebaya sebagai elemen budaya Indonesia.
Acara yang digagas Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) ini didukung oleh Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Ketua Penyelenggara Lana T Koentjoro menjelaskan, kongres ini menargetkan 1000 peserta seluruh Indonesia.
"Kongres rencananya dilaksanakan dua hari dengan topik berbeda-beda tentang kebaya dari masa ke masa, aspek ekonomi kebaya, aspek psikologis kebaya serta aspek politik kebaya, dan memperkenalkan kebaya," tutur Lana dalam taklimat media daring, Selasa (10/11).
Lebih lanjut dikatakan, kebaya sebagai busana nasional Indonesia merupakan warisan para leluhur.
Sejak dahulu kebaya dipakai banyak perempuan Indonesia.
Kebaya mengandung filosofi mendalam dengan nilai sejarah yang tinggi.
Kongres Berkebaya Nasional akan dilaksanakan pada Desember mendatang dengan salah satu targetnya kebaya Indonesia masuk warisan dunia.
- Menbud Fadli Zon Sampaikan Pesan Kebangsaan, Logo Kementerian Kebudayaan Diluncurkan
- Kebaya Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Malaysia Merasa Bangga
- Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Khofifah Mengaku Bangga
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- HBN 2024, Anak Muda Berperan Penting dalam Melestarikan Batik
- Menparekraf Sandiaga Uno Dorong UMKM di Palembang Mendunia