Kongres Harus Sukses

Kongres Harus Sukses
TEGAS : Ketua Normalisasi Agum Gumelar saat hadir dalam diskusi bersama para wartawan dengan tema selamatkan sepak bola Indonesia dari sangsi FIFA.Foto: Charlie Lopulua/INDOPOS
JAKARTA - Tensi menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) di Solo pada 9 Juli mendatang tak sepanas jelang kongres 20 Mei di Jakarta. Lima hari menjelang kongres, nyaris tidak ada "pergerakan" dari pada kandidat. Semua seolah apatis akibat lamanya kisruh yang terjadi. Sangat beda dengan situasi menjelang kongres 20 Mei lalu. Dimana para calon berlomba mengkampanyekan program-programnya.

Beberapa calon Ketua Umum baru angkat bicara soal kongres ketika diundang Koordinatoriat Wartawan PSSI (PSSI Pers) dalam sarasehan dengan tema judul "Selamatkan Sepak Bola Indonesia dari Sanksi FIFA", kemarin siang di ruangan VIP Barat, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.

Hadir dalam acara itu antara lain Sutiyoso, Achsanul Qosasih, Agusman Effendy, IGK Manila, Yusuf Rizal, Mohammad Tahir Mahmud, Sarman, Rahim Soekasah, dan beberapa kandidat Ketum, Waketum, dan anggota Exco lainnya.

Dalam pernyataanya para calon itus sepakat jikia KLB 9 Juli nanti harus berakhir dengan menghasilkan kepengurusan baru. "Hanya keledai yang jatuh dua kali ke lobang yang sama," cetus Sutiyoso. "Dalam KLB nanti tidak boleh lagi berakhir deadlock," lanjut bang Yos, panggilan akrab Sutiyoso.

JAKARTA - Tensi menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) di Solo pada 9 Juli mendatang tak sepanas jelang kongres 20 Mei di Jakarta. Lima hari menjelang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News