Kongres Lahan
Oleh: Dahlan Iskan
Ia setuju dengan teori bahwa ekonomi itu tidak dikendalikan oleh politisi atau cendekiawan atau lainnya. Ekonomi itu dikendalikan oleh yang menguasai ekonomi.
Buya lahir di Guguak 8 Koto, tidak jauh di timur Bukittinggi. Sampai SMA masih di sana.
Lalu kuliah di IAIN Ciputat, Jakarta –kini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Lalu ambil S-2 manajemen.
Ambil lagi S-2 ekonomi Syariah di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Buya balik ke UIN untuk mengambil S-3 bidang pemikiran Islam.
Giliran Presiden Jokowi memberi sambutan terjadilah yang tidak biasa –meski pernah juga seperti itu. Presiden mengatakan bahwa sebenarnya ia sudah dibuatkan teks pidato.
“Ini...", katanya sambil mengacungkan kertas teks itu. Namun, ia memutuskan untuk berbicara tanpa teks.
Presiden langsung merespons apa yang dikemukakan Buya Abbas. Bahwa terjadinya penguasaan tanah seperti itu bukan ia yang tanda tangan.
Maksudnya, itu terjadi sejak sebelum masa jabatannya sebagai presiden pengganti Susilo Bambang Yudhoyono.
SEBENARNYA marah enggak, sih, Presiden Jokowi kepada Waketum MUI Buya Anwar Abbas?
- Sidang Semu
- Sampit Bantul
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Akademisi Nilai Daftar Tokoh Terkorup OCCRP Tidak Jelas Ukurannya