Kongres PAN di Kendari Tak Terpengaruh Virus Corona

jpnn.com, JAKARTA - Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) pada 10-12 Februari 2020 mendatang, tetap akan diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Meskipun sebelumnya ada kader yang khawatir dengan penyebaran isu virus Corona di wilayah tersebut.
Sekretaris Steering Committee (SC) Kongres PAN, Saleh Partaonan Daulay mengaku telah mengonfirmasi kebenaran isu penyebaran virus Corona di Kendari kepada pihak Kementerian Kesehatan.
"Memang ada tuduhan bahwa di Kendari itu ada penyebaran virus Corona. Kenapa masih dipaksakan di sana. Pertama, saya sudah bicara dengan pihak Kementerian Kesehatan, apa betul di sana ada penyebaran virus Corona, dipastikan sampai sejauh ini belum ditemukan," ucap Saleh kepada JPNN.com, Sabtu (1/2).
Menurut anggota Komisi IX DPR ini, di wilayah Sultra termasuk Kendari memang ada tenaga kerja asing yang datang dari China. Tetapi mereka sudah ada di sana sejak sebelum virus mematikan tersebut muncul di Wuhan, China.
"Artinya bukan yang belakangan datang yang mobilitasnya datang dan pergi dari China ke sini. Karena itu mereka (Kemenkes) memastikan sejauh ini belum ada," kata legislator asal Sumatera Utara ini.
Saleh mengatakan kader PAN tidak perlu khawatir dengan isu tersebut, namun tetap waspada. Di sisi lain, pemerintah tetap harus meningkatkan early warning system, karena virus Corona sudah menggelisahkan seluruh dunia, dan WHO pun telah mengeluarkan peringatan. (fat/jpnn)
Kongres PAN tetap akan diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, meskipun ada kekhawatiran penyebaran virus Corona.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Ketua Komisi VII DPR Minta Pemerintah Segera Eksekusi Program Kerakyatan
- Perlu Adanya Upaya Promosi Pangan Sehat dalam Penanganan Stunting
- Bicara di Forum LHKP Muhammadiyah, Saleh: Pak Prabowo Itu Tidak Macam-Macam
- DPRD Sulteng Minta Imigrasi Selidiki Izin TKA Salim Group di Tambang CPM
- Saleh: PAN Mendukung Pencalonan Prabowo di Pilpres 2029
- Waka MPR Sebut Program CKG yang Diapresiasi WHO Bukti Aksi Nyata Presiden Prabowo