Kongres Sampah di Jateng jadi Contoh untuk Wilayah Lain
jpnn.com, KLATEN - Kongres Sampah II di Paseban Candi Plaosan, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten, Jateng merekomendasikan hal penting untuk mengelola sampah di wilayah Jateng.
Ada lima rekomendasi pengelolaan sampah yang diikrarkan dari kongres itu.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Tengah Peni Rahayu mengatakan rekomendasi dari Kongres Sampah di Klaten itu sangat bagus rumusannya karena sudah mulai terintegrasi dari hulu sampai hilir.
"Tadi sudah ada kesepakatan, ada ikrar bersama yang dibacakan," kata Peni saat penutupan Kongres Sampah di Desa Bugisan, Klaten, Minggu (26/6).
Ikrar bersama itu di antaranya bergotong-royong berkolaborasi mewujudkan desa mandiri sampah, ngelongi, nganggo, ngolah (telung -ng) yang komitmen pengelolaan sampah harus menjadi mata ajaran atau kurikulum sekolah di segala lapisan.
Ini dilakukan demi lingkungan lestari dan rakyat sejahtera.
Selanjutnya, penguatan kelembagaan yang didukung kebijakan, sumber daya ilmu pengetahuan yang inovatif dan ramah lingkungan juga memerlukan komitmen untuk koneksitas hubungan antarpihak/aktor penting pengelolaan sampah, dan komitmen pengelolaan sampah menjadi salah satu butir janji politik calon pemimpin.
"Apapun eksekutif, yudikatif, mereka punya program kerja di sektor lingkungan karena saat ini sudah sangat kita butuhkan," ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat hadir dalam Kongres Sampah di Klaten mengapresiasi kegiatan itu.
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Ditarget Dua Pekan, Nana Sudjana Gerak Cepat Selesaikan Pemblokiran Rekening UD Pramono
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Jamin Keselamatan Kerja, Penjabat Gubernur Jateng Pastikan Petugas Adhoc Dalam Pilkada Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan