Konon Ada 80 Nama Calon IKN, hingga Akhirnya 'Nusantara' Terpilih
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia menyebut awalnya pemerintah menyiapkan 80 nama untuk dipilih sebagai ibu kota baru.
Namun, pemerintah dan DPR pada akhirnya menyepakati nama Ibu Kota Negara (IKN) baru, yakni Nusantara.
"Jadi kronologisnya ada 80 nama. 80 alternatif nama. Kemudian dipilihlah Nusantara," kata Doli ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/1).
Pria yang juga menjabat Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang IKN (Pansus RUU IKN) itu merasa nama Nusantara paling cocok sebagai ibu kota baru.
Terlebih lagi, pemerintah sudah membeberkan alasan filosofissl, historis, sosiologis ketika memilih Nusatara.
"Akhirnya kami sepakat dan kami putuskan namanya Nusantara," beber Doli.
Legislator Fraksi Partai Golkar itu mengatakan sistem pemerintahan ibu kota yaitu daerah khusus. Artinya, pemimpin daerah setingkat menteri dan tidak memiliki perwakilan di tingkat kabupaten atau kota.
"Jadi, tetap namanya pemerintah daerah khusus, tetapi ada sebutan berikutnya namanya otorita," bebernya.
Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia menyebut awalnya pemerintah menyiapkan 80 nama untuk dipilih sebagai ibu kota baru. Namun, pemerintah dan DPR pada akhirnya menyepakati nama ibu kota baru, yakni Nusantara.
- Segini Jumlah Nilai Investor di IKN, Angkanya Mencapai Triliun
- Prabowo Bakal Berkantor dan Kerja di IKN pada 2028
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum