Konon Ada Kejanggalan di Pilkada Medan, Begini Indikasinya
Selain itu, pihaknya juga menemukan adanya indikasi kuat kesengajaan tidak disalurkannya surat undangan pemilih C6, sehingga banyak warga yang gagal dalam menggunakan hak pilihnya. Hal itu ditandai dengan rendahnya pemilih datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Tim AMAN juga menjumpai keganjilan di sejumlah TPS yang perolehan suaranya dimenangkan paslon nomor urut 02, di mana jumlah kehadiran pemilih mencapai angka 100 persen, padahal rata-rata pemilih di Pilkada Medan cuma sekitar 40 persen.
"Kami membuka posko pengaduan pelanggaran kecurangan, bahkan dugaan kejahatan sepanjang sosialisasi hingga hari kampanye. Baik berupa foto, rekaman video, maupun kesaksian siapa saja yang ingin berkontribusi menciptakan pilkada yang sehat dan bermartabat," tutur Gelmok.
Pilkada Kota Medan diikuti dua paslon, yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarisi yang didukung PKS dan Demokrat mendapat nomor urut 01, sedangkan Bobby Nasution-Aulia Rachman diusung PDIP, Gerindra, Golkar, NasDem, PAN, PPP, Hanura, dan PSI mendapat nomor urut 02.(antara/jpnn)
Tim Pemenangan Akhyar-Salman beber dugaan pelanggaran di Pilkada 2020 Kota Medan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Kasus Korupsi di KPU Bengkalis Berkaitan dengan Pilkada 2020
- Guspardi Minta Bawaslu Lebih Tegas, Ternyata Ini Alasannya
- Gubernur dan Wagub Sumbar Membeli Mobil Baru, Andre Rosiade Ungkit Pilkada 2020, Menohok
- Alfedri Dilantik Jadi Bupati Siak, Wasekjen PAN: Lanjutkan Pengabdian Kepada Rakyat
- Pengakuan Nurdin Abdullah soal Terima Uang SGD 150 Ribu, Tetapi...
- Polri Antisipasi Kerusuhan di 16 Daerah yang Gelar Pemungutan Suara Ulang