Konon Ada Obat Penangkal Virus Covid-19, Toko Milik Putra dan Evi Diserbu Pembeli
jpnn.com, JAKARTA - Penjual obat di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, ketiban rezeki. Sejak satu minggu kemarin, warga memburu obat yang disebut-sebut sebagai penangkal virus Covid-19.
"Benar, ramai sejak seminggu kemarin dengan pembeli naik sekitar lima sampai sepuluh persen," kata salah satu penjual obat di Pasar Kramat Jati Putra saat dikonfirmasi, Senin (28/6).
Kebanyakan dari pembeli mencari obat seperti azitromycin, ostertromivir, dan fluvir serta berbagai macam vitamin.
"Sebenarnya fluvir dan ostertomivir itu bukan obat untuk penderita COVID-19, tetapi semacam antivirus, karena COVID-19 jadi mereka pada beli itu," kata Putra.
Para pembeli yang didominasi ibu rumah tangga ini pun gencar memenuhi toko obat di Pasar Kramat Jati demi membeli obat dan vitamin yang disebut-sebut sebagai penangkal virus COVID-19.
Hingga kini harga obat yang sedang ramai dibicarakan tersebut pun naik karena menipisnya stok seperti fluvir dari semula harganya Rp185.000 saat ini menjadi Rp200.000 per satu lembar dengan isi 10 butir.
Begitu pula dengan azithromycin dari Rp30.000 saat ini menjadi Rp60.000 per satu lembar 10 butir.
Hal serupa juga dirasakan oleh Evi, penjual obat di pasar Kramat Jati, banyak pembeli yang mencari obat dan vitamin berupa antibiotik, vitamin C 1000, zinc 1000 dan juga fluvir.
Sejak satu minggu kemarin, warga memburu obat yang disebut-sebut sebagai penangkal virus Covid-19.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN