Konon Ada Provokator di Desa Wadas, BIN Diminta Turun Tangan

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Daerah Pemilihan VI Jawa Tengah Luqman Hakim meminta Badan Intelijen Negara (BIN) mengerahkan sumber daya demi mengidentifikasi pihak yang memperkeruh situasi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, pada Selasa (8/2).
"Saya minta BIN mengerahkan sumber daya secukupnya," kata Luqman melalui keterangan persnya, Kamis (10/2).
Muncul aksi penolakan warga Desa Wadas atas rencana BPN mengukur lahan penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.
Luqman menduga ada hasutan dari pihak yang tidak bertanggungjawab kepada warga Desa Wadas, sehingga terjadi kejadian seperti pada Selasa kemarin.
Dia merasa tujuan pihak tersebut demi mencari keuntungan finansial dari transaksi pembebasan tanah milik rakyat calon lokasi tambang di Desa Wadas.
"Mereka inilah, para provokator dan makelar khusus, yang seharusnya ditangkap polisi, bukannya warga desa biasa yang tidak bersalah," beber dia.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebelumnya merasa tidak terima dengan video di media sosial yang menggambarkan kondisi Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2).
Terlebih lagi, ada kesan aparat asal tangkap warga Desa Wadas yang menolak penambangan batu andesit demi pembangunan Bendungan Bener.
Anggota DPR RI Daerah Pemilihan VI Jawa Tengah Luqman Hakim meminta Badan Intelijen Negara (BIN) mengerahkan sumber daya demi mengidentifikasi pihak yang memperkeruh situasi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, pada Selasa (8/2).
- Ruang Sidang Hasto Disusupi Provokator yang Mengaku Dibayar Rp 50 Ribu
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April
- Dinas ESDM NTB Sebut STM Masih Eksplorasi dan Patuh Lapor Berkala
- Jatam Sulteng Desak Perusahaan Lakukan Reklamasi di Bekas Tambang Nikel
- Tawuran Berulang di Gambir Jakpus, Kombes Susatyo Buru Provokator
- Akademisi Ungkap 2 Tantangan Tata Kelola Intelejen di Indonesia