Konon Ada yang Tak Biasa dari Penembakan Brigadir J, Kapolri Sampai Turun Tangan
jpnn.com, JAKARTA - Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Arthur Josias Simon Runturambi menyatakan kepercayaan publik terhadap Polri bisa turun jika kasus tewasnya Brigadir J tidak diselesaikan secara tuntas.
Pasalnya, menurut dia, permasalah itu sudah menjadi perhatian publik.
"Terjadi di lingkungan Polri, di kompleks pejabat tinggi, di wilayah yang memang sebetulnya semua pengaturannya sudah ada. Pertanyaannya kenapa terjadi?" kata Artur kepada wartawan, Rabu (13/7).
Dia juga tidak ingin menduga-duga apa di balik insiden tersebut.
Namun, dia menyebutkan bahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus membentuk tim khusus penanganan kasus itu membuktikan insiden tersebut bukan kriminalitas biasa.
"Menurut saya, perhatiannya memang sudah besar dan luas. Jadi, dimensi kasus ini bukan lagi kasus kriminalitas biasa," lanjutnya.
Sebelumnya, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkap detik-detik penembakan yang dilakukan Bharada E terhadap Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat di kediaman Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7).
Dia menyebut penembakan berawal dari tindakan tercela Brigadir J yang memasuki kamar pribadi Irjen Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam Polri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus membentuk tim khusus penanganan kasus itu membuktikan insiden tersebut bukan kriminalitas biasa.
- Rektor UI Sebut Rekrutmen Polri Khusus Kelompok Disabilitas Tuai Apresiasi Masyarakat
- Komnas HAM: Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri Harus Tetap Dijaga
- SKSG UI Puji Langkah Kapolri Dorong Pendekatan Keadilan Restoratif
- DPN Peradi Minta Polri Segera Usut Tuntas Penembakan Advokat Rudi
- Kombes Donald Cs Dipecat, Uang Pemerasan DWP Dikembalikan kepada Korban
- Polri Akan Kembalikan Rp 2,5 Miliar Hasil Pemerasan kepada Penonton DWP