Konon, Angka Kemiskinan di Indonesia pada 2022 Terendah Dalam 20 Tahun Terakhir
"Disepakati negara dalam persidangan PBB pada 2015, menjadikan salah satu tujuan dalam pembangunan berkelanjutan itu mengakhiri kemiskinan ekstrem di tahun 2030, tetapi pemerintah punya komitmen untuk menyelesaikan pada 2024," ujar Arif.
Menurutnya, kemiskinan ekstrem di Indonesia pada 2022 di posisi 1,5 persen atau turun 2,5 persen dibandingkan 2020 di angka 4 persen.
Dia mengatakan harus ada ekstra usaha untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem sampai 0 persen di Indonesia dari 1,5 persen.
Arif menyebutkan perlu dukungan semua pihak seperti kepala daerah, dunia usaha, sampai fraksi di DPR untuk menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia.
"Bersama-sama menyelesaikan problem global dan nasional agar kemudian kemiskinan ekstrim ini bisa tercapai 0 persen pada 2024," ujarnya.
Oleh karena itu, dia menyambut positif rencana PDIP karena mau membahas soal kemiskinan dalam Rakernas III yang dilaksanakan di Sekolah Partai, Jakarta Selatan pada 6-8 Juni 2023.
Adapun, tema Rakernas III PDIP pada 6-8 Juni 2023 ialah Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara Negara.
"Harapan kami tentunya, pertama komitmen dapat terbangun secara bersama-sama dikanalisasi, diinisiasi oleh kepala daerah dari PDIP yang kemudian menjadi komitmen bersama dalam Rapat Kerja Nasional pada 6-8 Juni mendatang, sehingga kemudian apabila bisa tercapai pada 2024 secara paralel kemudian persiapan mencapai kemiskinan 0 persen pada 2024," ujar Arif. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Staf khusus presiden bidang ekonomi Arif Budimanta mengatakan angka kemiskinan pada 2022 sebesar 9,7 persen yang berstatus terendah selama 20 tahun terakhir.
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen