Konon Beginilah Cara BPN Prabowo Himpun Data untuk Klaim Kemenangan
Oleh sebab itu Kamaluddin menegaskan, pihaknya sudah memiliki data yang cukup lengkap tentang hasil Pilpres 2019. Menurutnya, meski jumlah TPS sekitar 800 ribu, tetapi data yang masuk mencapai sejuta lebih.
“Mereka begitu antusias, jadi yang terkumpul itu 1.250.000,” katanya. Baca juga: KPU Pasti Hentikan Situng Pemilu, Asalkan...
Kamaluddin menjelaskan, Prabowo saat bertemu dengan media asing juga membuka data itu. “Mereka (media asing, red) kaget, (data) cukup lengkap,” katanya.
Terpisah, dosen ilmu statistik di Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Haryatmi Kartiko mengatakan, metode pengumpulan data bisa beragam, termasuk melalui SMS. Yang penting, katanya, SMS itu memuat angka dari data yang valid.
“Bisa saja kalau memang isinya itu yang sesungguhnya, karena metodenya juga bisa macam-macam. Bisa juga menggunakan SMS asalkan itu valid,” kata Sri.
Sementara Guru Besar Statistik Institut Pertanian Bogor (IPB) Asep Saefudin mengatakan, yang saat ini jadi pertanyaan adalah metode yang digunakan BPN Prabowo - Sandi untuk mengumpulkan sampling. “Karena bila sampling harus ada metodologinya,” katanya.(jpc/jpg)
Klaim Prabowo Subianto memenangi Pilpres 2019 dengan raihan suara 62 persen terus jadi pertanyaan. Banyak pihak mempertanyakan asal-usul angka 62 persen itu.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- Poltracking jadi Lembaga Survei dengan Quick Count Paling Akurat di Pileg 2024
- Idrus Marham Mengajak Masyarakat Hilangkan Syak Wasangka Setelah Pilpres 2024
- Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, Gus Miftah Merespons Begini
- Quick Count
- Suara Gerindra di Quick Count dan Exit Poll Berbeda, Pakar Jelaskan Penyebabnya