Konon Harga BBM Pertalite Layak Naik, Kok Bisa?

jpnn.com, JAKARTA - Pro dan kontra kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite terus bergulir.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan rencana pemerintah untuk menaikkan BBM didasarkan atas harga keekonomian.
Harga jual Pertalite di bawah harga keekonomian, di sisi lain, jika dilakukan penambahan subsidi justru akan membuat beban anggaran meningkat.
“Kalau harga tidak naik sesuai keekonomian, maka pemerintah tetap harus menambah subsidi. Sedangkan penambahan subsidi, terbentur kapasitas fiskal yang terbatas. Semakin besar subsidi, beban anggaran juga meningkat,” katanya.
Menurut Fabby, jika pemerintah tidak meningkatkan harganya, maka akan membuat konsumsi BBM menjadi tidak rasional.
“Subsidi harga BBM juga mendorong konsumsi BBM pengguna jadi tidak rasional. Ini akan mendorong kenaikan konsumsi BBM,” tegasnya.
Untuk itu, Fabby mendukung kenaikan harga Pertalite, apalagi saat ini praktik subsidi pada Pertalite justru banyak yang salah sasaran.
"Banyak masyarakat mampu yang memiliki mobil justru turut menikmati Pertalite yang notabene BBM subsidi," bebernya.
Pro dan kontra kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite terus bergulir.
- Kado Lebaran dari Pertamina: Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini 29 Maret 2025
- Kado Idulfitri Pertamina Turunkan Harga BBM Jenis Ini
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Mudik Nyaman Bersama Pertamina: Layanan 24 Jam, Motoris dan Fasilitas Lengkap
- Polresta Bandung Sidak SPBU Nagreg, Pastikan Takaran BBM Akurat saat Arus Mudik
- Wamen ESDM dan Pertamina Patra Niaga Pastikan Distribusi Energi Aman di Sumbar