Konon Jenderal Andika Mengedepankan Pendekatan Sosial untuk Konflik Papua
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Syarief Hasan menyebut ada beberapa fokus yang dikedepankan Jenderal Andika Perkasa setelah resmi dilantik sebagai Panglima TNI.
Satu di antaranya, eks Danpaspampres itu akan meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI.
"Panglima ini yang jelas akan fokus terhadap kesejahteraan dan mendukung apa yang disampaikan Komisi I tentang kesejahteraan," ungkap legislator Fraksi Partai Demokrat (PD) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11).
Selanjutnya, kata Syarief, Jenderal Andika akan fokus terhadap penyelesaian konflik di Papua. Menantu eks Kabin AM Hendropriyono akan mengedepankan pendekatan sosial menyelesaikan konflik di Bumi Cenderawasih.
"Pendekatannya akan lebih banyak pada pendekatan sosial, jadi semua aspek. Dari pendekatan sosial nanti beriring dengan pendekatan hukum. Jadi lebih komprehensif," ungkap pria yang juga menjabat Wakil Ketua MPR RI itu.
Berikutnya, kata Syarief, Jenderal Andika akan mengedepankan efisiensi dalam program alutsista ketika resmi menjabat Panglima TNI.
"Misalnya, bisa saja alutsista dibutuhkan dua macam. Bisa saja ada alutsista bisa satu tapi mencangkup dua macam," beber dia.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid sebelumnya menyetujui penunjukan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Anggota Komisi I DPR RI Syarief Hasan menyebut ada beberapa fokus yang dikedepankan Jenderal Andika Perkasa setelah resmi dilantik sebagai Panglima TNI. Satu di antaranya, eks Danpaspampres itu akan meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI.
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- LPSK Bakal Temui Keluarga Korban Penembakan oleh Oknum TNI AL
- Kerja Sama Kapolri dan Panglima TNI Dinilai Bagus dalam Pengamanan Nataru
- Oknum TNI AL Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil Punya Tugas Khusus di Tentara
- Resmi Dilantik jadi Ketua IKA Muratara, Fauzi Amro Ungkap Program Mudik Gratis
- Kasus Rudapaksa Wanita Disabilitas di Bandung, Atalia: Pelaku Bukan 9, Tetapi 12 Orang