Konon Klitih di Jogja bukan Rekrutmen Anggota Geng Lagi, Lantas?

jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah mengkaji munculnya pola baru kejahatan jalanan alias klitih yang menghantui warga Jogja setelah adanya korban jiwa.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan jajarannya terus memaksimalkan upaya pencegahan agar kasus klitih bisa dicegah.
Heroe pun mengeklaim Pemkot Yogyakarta sudah melakukan berbagai upaya pencegahan secara maksimal, tetapi kondisi sekarang berbeda.
"Aksi yang muncul akhir-akhir ini tampaknya berbeda dengan aksi klitih sebelum-sebelumnya," ujar Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa (5/4).
Untuk itu, Heroe menilai pola aksi kejahatan jalanan yang sekarang terjadi di Jogja perlu dikaji guna mengetahui akar permasalahannya.
Dengan begitu, pemerintah bersama aparat setempat dapat melakukan pencegahan secara tepat.
Heroe lantas menyebut aksi kejahatan klitih awalnya dilatarbelakangi oleh geng pelajar untuk proses rekrutmen anggota baru. Akan tetapi, sekarang polanya tampak berbeda.
"Aksi yang muncul akhir-akhir ini tidak tampak dilatarbelakangi geng besar atau geng pelajar. Makanya perlu dipetakan kembali penyebabnya," ucap Heroe.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menilai kejahatan jalanan alias klitih di Jogja yang bukan lagi rekrutmen anggota geng.
- Aksi Nyata Avoskin Suarakan Hidup Eco Conscious Lewat Trail Run
- Fitur Kantong UMKM Memberi Banyak Kemudahan bagi Pelaku Usaha Yogyakarta
- PT KAI Buka Suara Soal Penolakan Warga Jogja yang Terdampak Penataan Stasiun Lempuyangan
- Warga Terdampak Rencana Modernisasi Stasiun Lempuyangan Ogah Digusur
- Respons Kebijakan Impor AS Yogyakarta Harus Adaptif
- Pemkot Jogja Panen Raya di Tengah Keterbatasan Lahan