Konon Korban Tragedi Kanjuruhan Dipungut Biaya Berobat, Khofifah Bereaksi Tegas

jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bereaksi merespons kabar korban tragedi Kanjuruhan Malang dipungut biaya setelah berobat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA).
Khofifah pun meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang menerima kabar itu melakukan penelusuran.
"Saya rasa Komnas HAM bisa dengan mudah tanya kepada keluarga korban yang sekarang dirawat," kata Khofifah di Surabaya, Senin (17/10).
Menurut Khofifah, bagi korban dirawat selain di RSSA, dia mengaku tidak mengetahuinya.
"Kalau tidak dirawat di RSSA, saya tidak tahu. RSSA itu, kan, milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, semua dalam konsolidasi saya," lanjutnya.
Hal itu disampaikan Khofifah menanggapi pemberitaan Komnas HAM yang menyatakan Pemprov Jatim menghentikan pembiayaan korban luka-luka tragedi Kanjuruhan, Malang akibat data yang simpang siur.
Dalam pemberitaan itu, komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut akan menelusuri kebenaran informasi tersebut.
Choirul Anam mengaku menyayangkan jika informasi yang diterimanya benar, mengingat korban luka-luka jumlahnya banyak.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bereaksi tegas atas pernyataan Komnas HAM soal korban tragedi Kanjuruhan dipungut biaya berobat.
- Bu Khofifah Mengucap Hamdalah, Seluruh Guru PNS, PPPK, dan Non-ASN Bisa Tenang
- Teror ke Tempo Dianggap Melanggar HAM, Polisi Diminta Usut Secara Transparan
- Komnas HAM Menyelidiki Kericuhan saat Rapat RUU TNI
- Dinilai Memicu Segudang Masalah, PSN Merauke Tuai Kritik Keras
- Komnas HAM Minta Rencana Perluasan Kewenangan TNI-POLRI Dikaji Ulang
- Komnas HAM Temukan Sejumlah Masalah dalam RUU TNI