Konon KRI Nanggala Mengantungi Sertifikasi Laik Hingga 2022

Konon KRI Nanggala Mengantungi Sertifikasi Laik Hingga 2022
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di 60 mil perairan sisi utara Pulau Bali, mengantongi sertifikat hingga 25 Maret 2022. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di 60 mil perairan sisi utara Pulau Bali, mengantungi sertifikat hingga 25 Maret 2022.

Atas sertifikat itu, kapal buatan Jerman tersebut masih bisa latihan dan beroperasi.

"Sertifikat kelayakan juga masih tanggal 25 Maret tahun 2022 jadi masih laik atau layak untuk melaksanakan kegiatan operasi," kata Hadi saat konferensi pers tentang hilangnya KRI Nanggala-402 yang disiarkan Youtube akun Puspen TNI, Kamis (22/4).

Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Laksamana Yudo Margono menyebut KRI Nanggala-402 dalam keadaan baik sebelum menghilang.

"Jadi kapal selam Nanggala ini dalam keadaan siap, baik personel maupun materiel, personel pun lengkap dan materiel pun sudah mendapat surat kelayakan," ujar dia.

Menurut Yudo, KRI Nanggala-402 rutin melakukan latihan penembakan torpedo. Kemudian, kata dia, kapal yang sama juga telah menembak torpedo perang 2 kali dengan sasaran yang tenggelam.

"Jadi KRI Nanggala ini dalam kondisi siap tempur, sehingga kami kirim, jadi kami libatkan untuk latihan penembakan torpedo kepala latihan maupun kepala perang," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Achmad Riad membeberkan kronologi sebelum KRI Nanggala dinyatakan hilang di 60 mil perairan sisi utara Pulau Bali, Rabu (21/4) kemarin.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di 60 mil perairan sisi utara Pulau Bali, mengantongi sertifikat hingga 25 Maret 2022. Atas sertifikat itu, kapal buatan Jerman tersebut masih bisa latihan dan beroperasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News