Konon Mobil Listrik Lebih Ramah Lingkungan, Ah Masa? Cek Dulu Fakta Ini
Dia menyebutkan pada 2020, porsi EBT hanya 6,13 persen dan tenaga air 8,04 persen, sedangkan energi fosil batu bara mencapai 64,27 persen, gas mencapai 17,81 persen dan BBM (solar) mencapai 3,01 persen.
Untuk itu, jika komposisi bauran pembangkit listrik di Indonesia seperti itu maka mobil BBM sepertinya jauh lebih bersih dari mobil listrik.
Oleh karena itu, pemerintah seharusnya berupaya memperbesar porsi EBT di dalam bauran pembangkit listrik terlebih dahulu, sebelum memutuskan mengganti mobil dinas dengan mobil listrik, agar emisi karbon pembangkit listrik menjadi lebih rendah, dan emisi karbon mobil listrik lebih bersih dari mobil BBM.
“Jangan sampai keputusan mengganti mobil dinas dengan mobil listrik seperti yang terjadi pada wacana konversi kompor gas ke kompor listrik, yaitu untuk menyerap surplus listrik PLN, dan sekaligus menciptakan proyek APBN," tegasnya.(mcr28/jpnn)
Managing Director PEPS Anthony Budiawan minta kebijakan mobil listrik memiliki peta jalan industri yang jelas dan pro lingkungan hidup.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Hyundai Ioniq 5 & 6 Bermasalah Pada Unit ICCU, Berpotensi Memicu Kecelakaan
- Hasil Uji Lab Lemigas Menyatakan Kualitas Pertamax Memenuhi Spesifikasi Dirjen Migas
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Chery J6 Bermotif Batik Bakal Dilelang di GJAW 2024, Siapa Mau?
- GJAW 2024, BYD Sediakan Hadiah Mobil Listrik M6 Superior