Konon PAN Bakal Punya Menteri, Guspardi: Kami Sap Berkontribusi
jpnn.com, JAKARTA - Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR Guspardi Gaus menyatakan kader-kader parpolnya dalam kondisi siap jika dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri dan wakil menteri (wamen).
Politikus asal Sumatera Barat itu menyebut PAN memiliki banyak kader yang berpengalaman menjadi menteri, termasuk ketua umumnya, Zulkifli Hasan.
"Kami siap berkontribusi untuk pembangunan demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Guspardi saat dihubungi wartawan, Jumat (11/3).
Kabar yang beredar menyebut Presiden Jokowi akan memerombak (reshuffle) kabinet jelang akhir Maret. PAN disebut-sebut akan memperoleh jabatan kursi menteri dan wamen.
Guspardi menegaskan kader PAN siap ditempatkan menjadi menteri maupun wamen demi mendukung kerja-kerja pemerintahan Jokowi.
Menurut dia, kader-kader partai berlambang matahari itu selalu berupaya mengabdikan diri untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Jika kader PAN diajak bergabung dalam pemerintahan, itu merupakan apresiasi Presiden Jokowi kepada kami untuk memperkuat jajaran pemerintahan," tuturnya.
Namun, Guspardi menegaskan Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif untuk memilih kader PAN yang akan menjadi pembantunya di kabinet.
"Semua keputusan yang akan diambil presiden tentu sudah melewati pertimbangan politik, efektivitas dalam upaya peningkatan kinerja kabinet, demi kemajuan bangsa dan negara," kata Guspardi.(mcr8/jpnn)
Politikus PAN Guspardi Gaus menyatakan parpolnya memiliki banyak kader yang berpengalaman menjadi menteri.
Redaktur : Antoni
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- 5 Berita Terpopuler: Berita Bikin Panik Honorer, Ribuan CPNS 2024 Jadi Mengundurkan Diri, Waduh
- 5 Berita Terpopuler: Jangan Sepelekan Peringatan Ahli Hukum, Semua ASN Wajib Tahu, karena Sangat Mudah Memberhentikan PPPK
- Temukan Pangan Olahan Mengandung Babi, BPOM dan BPJPH Diapresiasi
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin