Konon Premium Sepi Peminat, PKS: Narasi Menyesatkan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan pernyataan pemerintah yang mengatakan bahwa BBM jenis premium sepi peminat.
Dia meminta Pertamina dan pemeirntah berhenti bernarasi akan menghapus BBM jenis premium karena penurunan pengguna.
"Narasi itu menyesatkan dan berpotensi masuk kategori kebohongan publik. Faktanya banyak masyarakat yang ingin menggunakan premium," ujar Mulyanto saat dikonfirmasi JPNN.com, di Jakarta, Rabu (22/12).
Mulyanto mengatakan penurunan pengguna premium karena Pertamina yang mengurangi jumlah pasokan BBM tersebut.
"Bukan karena peminatnya yang berkurang," ucap Mulyanto.
Dia pun meminta pemerintah buka-bukaan soal data jumlah distribusi BBM premium ke berbagai wilayah. Mulyanto mengingatkan untuk mengkaji ulang rencana penghapusan tersebut.
“Jadi, betul-betul harus dikaji terkait kondisi ekonomi masyarakat di tengah pandemi ini. Apakah, sudah tepat waktunya menghapus Premium tersebut?" kata Mulyanto.
Politikus PKS itu menyayangkan pemerintah dan Pertamina tidak jujur soal penghapusan BBM premium ini.
"Bukan anti pada BBM ramah lingkungan, namun kita tetap harus memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat," katanya.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan pernyataan pemerintah yang mengatakan bahwa BBM jenis premium sepi peminat.
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Cek Lembaga Penyalur BBM & LPG di Seluruh Wilayah
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal