Konon Premium Sepi Peminat, PKS: Narasi Menyesatkan
Dia minta pemerintah memikirkan solusi alternatif BBM murah bagi masyarakat bila tetap ingin menghapus premium.
Dia berharap upaya menjaga lingkungan hidup tercapai namun beban hidup masyarakat tidak bertambah.
Saat ini, lanjut dia, daya beli masyarakat sedang lemah karena terdampak pandemi Covid-19.
Pasalnya, belum tentu terjadi pemulihan daya beli masyarakat pada 2022.
“Pemerintah harus memiliki rencana buffering dan mitigasinya. Kalau premium dihapus, apa alternatif BBM murah untuk masyarakat?" kata Mulyanto.
Mulyanto pun mempertanyakan, apakah kompensasi atas penugasan Pertamina untuk premium ini dapat dialihkan ke BBM yang tersisa, sehingga harganya menjadi sama dengan harga premium?
“Kalau itu yang dilakukan, saya yakin tidak ada penentangan dari masyarakat,” imbuh Mulyanto. (mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan pernyataan pemerintah yang mengatakan bahwa BBM jenis premium sepi peminat.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Cek Lembaga Penyalur BBM & LPG di Seluruh Wilayah
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal