Konon, saat Pelangi Muncul Para Bidadari Mandi di Sini
Air terjun dengan ketinggian 60 meter. Derasnya air membentuk percikan kemana-mana seperti embun. Tanpa terasa dari jarak 20 meter badan basah kuyup oleh percikan air terjun ini.
Suasana alam hijau yang masih lebat begitu terasa, seakan berada di tengah hutan belantara. Ternyata ini air terjun yang pertama dan masih harus bejalan lagi menuju keindahan ai terjun yang lain sebelum menuju tempat yang konon sering dijadikan lokasi sang bidadari mandi.
Menyusuri jalan setapak lagi ke arah barat menyisir aliran air, pengunjung akan ditunjukan pemandu berbagai jenis pepohon yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Bahkan bau khas buah durian dan nangka yang sudah matang menambah harumnya suasana perjalanan.
Sekitar hampir 25 menit berjalan tak lama dikejutkan warga yang sedang mandi menikmati derasnya air di Sendang. Semakin dekat, mulai terasa aroma seperti air embun.
Dari kejauhan pemandu Kang Ubiy menunjukkan lokasi air terjun tersebut dan kaki langsung bergerak mempercepat langkah.
Sungguh asri. Cerita warga sekitar, konon air terjun Drimas ini tempat mandi para bidadari setiap pagi, saat matahari cerah. Warga cerita, jika pelangi yang berwarna-warni pertanda para bidadari sedang turun.
“Dulu kakek buyut saya menceritakan,konon kalau setiap pagi, saat mencangkul, sering melihat pelangi dan juga suara air yang seakan sedang ditepuk-tepuk layaknya orang mandi dengan suara suka cita,” cerita Daryono salah satu warga yang mendampingi perjalanan. (ME/sam/jpnn)
MASIH terlihat alami. Air terjun Drimas di Dusun Garungan, Desa Karangsari, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, itu tampak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara