Konon Sabu-sabu sedang Langka di Jakarta, Ini Sebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Keberhasilan Bareskrim Polri dan Direktorat Jenderal Bea Cukai menggagalkan upaya penyelundupan 1,6 ton sabu-sabu di wilayah Batam beberapa lalu punya imbas signifikan. Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto mengklaim pengungkapan kasus penyelundupan sabu-sabu dalam jumlah besar mengakibatkan kelangkaan peredaran barang haram itu di wilayah DKI Jakarta.
“Sekarang sabu-sabu di Jakarta langka setelah tangkap 1,6 ton," kata Eko di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (3/4).
Menurut Eko, keberhasilan Polri menggagalkan upaya penyelundupan sabu-sabu dalam jumlah besar telah mengagetkan negara lain, terutama di Asia. Sebab, terjadi kelangkaan sabu-sabu di sejumlah negara.
"Memang geger di dunia baik China, Hong Kong, Taiwan, Australia. Mereka konfirmasi ke kami, dua bulan terakhir dibandingkan dua bulan yang lalu memang mengalami penurunan," ungkapnya.
Namun, dari pemetaan yang dilakukan Bareskrim, sabu-sabu masih masuk di wilayah Sumatra. Sebab, barang haram itu masih bisa masuk dibawa nelayan melalui jalur tikus.
"Jadi stok sabu-sabu yang di Jakarta menipis kerena ada yang ketangkap 1,6 ton. Mungkin sindikat takut, sekarang dia juga mapping, kami dari pantai Aceh hingga Batam patroli skala besar sehingga mereka tak berani masuk,” tandas dia.(mg1/jpnn)
Upaya penyelundupan 1,6 ton sabu-sabu di Perairan Kepri yang digagalkan Bareskrim Polri beberapa waktu lalu membuat barang haram itu langka di wilayah Jakarta.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Selundupkan Narkoba dalam Hijab ke Lapas Tulungagung, MM Ketahuan Petugas
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama
- 2 Kurir 10 Kg Sabu-Sabu & 18 Ribu Butir Ekstasi Divonis Hukuman Mati