Konon Stok Vaksin di Bio Farma Masih Aman, Pendistribusian yang Perlu Diselesaikan
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto menyebut stok vaksin Covid-19 di tempatnya masih aman.
Saat ini proses distribusi tengah digencarkan agar agenda herd immunity atau kekebalan komunal bisa cepat tercapai.
"Stok di pusat (Bio Farma) aman, itu yang dikawal cepat proses produksi dan distribusinya untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok," kata Bambang dalam keterangan pers Humas KPCPEN, Kamis (28/7).
Alumnus Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat itu mengatakan, pemerintah saat ini sudah mendatangkan jutaan vaksin demi mempercepat kekebalan komunal.
Teranyar, katanya, pemerintah mendatangkan 21,5 juta dosis vaksin berbentuk bulk atau baku produksi Sinovac, Selasa (27/7).
Atas kedatangan itu, total vaksin bentuk bulk yang didatangkan Indonesia menjadi 144,7 juta dosis yang setelah diolah Bio Farma diperkirakan menjadi sekitar 117,3 juta dosis vaksin bentuk jadi.
Menurut dia, jumlah itu belum diakumulasikan dengan vaksin jadi yang telah datang. Jika jumlah itu ditambah, total vaksin siap pakai di Indonesia mencapai 173,1 juta dosis.
"Rencananya pada Agustus 2021 nanti Indonesia akan kembali kedatangan vaksin Covid-19 sebanyak 45 juta dosis yang terdiri dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer," kata Bambang.
Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto menyebut stok vaksin di tempatnya masih aman. Saat ini proses distribusi tengah digencarkan agar agenda herd immunity atau kekebalan komunal bisa cepat tercapai.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya