Konon TKA Aniaya Pekerja Perempuan, Begini Penjelasan PT GNI
![Konon TKA Aniaya Pekerja Perempuan, Begini Penjelasan PT GNI](https://cloud.jpnn.com/photo/ilustrasi/normal/2022/07/19/tawuran-foto-ricardojpnncom-9js8b-ysdo.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Head of Human Resources and General Affairs PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Muknis Basri Assegaf angkat bicara terkait insiden unjuk rasa berujung kerusuhan.
Menurut Muknis, pihaknya akan melakukan investigasi secara menyeluruh akibat kerusuhan di Kawasan Industri GNI, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Mengutip dari laman resminya, PT GNI adalah perusahaan milik pengusaha asal China bernama Tony Zhou Yuan yang berdiri sejak 2019.
PT GNI adalah perusahaan pengolah nikel yang bersinergi dalam program hilirisasi mineral dan batu bara (Minerba).
Adapun kerusahan yang terjadi pada Sabtu (14/1) tersebut mengakibatkan dua korban jiwa dan membuat aktivitas perusahaan terhenti.
“Kami sangat menyayangkan insiden tersebut. Perusahaan akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk melakukan investigasi atas terjadinya peristiwa tersebut," ujar Muknis dalam keterangan resmi, Senin (16/1).
Menurutnya, kejadian itu bukan saja merugikan perusahaan dan karyawan karena operasional pabrik harus terhenti melainkan merugikan masyarakat sekitar kawasan industri.
Lebih lanjut, Muknis mengungkapkan, pada Minggu (15/1) telah dilakukan pertemuan yang dihadiri Direktur Intelkam Polda Sulteng dan Sekda Morut Musda Guntur yang didampingi Kapolres Morut dan Dandim Morowali dan Morowali Utara.
Head of Human Resources and General Affairs PT GNI Muknis Basri Assegaf angkat bicara terkait insiden unjuk rasa berujung kerusuhan.
- Waka MPR: Keterlibatan Perempuan dalam Politik Bukan Hanya Sekadar Hak, tetapi
- Ekspor Perdana di 2025, Taru Martani Berhasil Kirim 5.200 Batang Cerutu ke Taipei
- Hambat Penyerapan Tenaga Kerja, Kemnaker akan Laporkan Ormas Bergaya Preman
- IMAC Film Fest 2025 jadi Cara ILUNI UI Melestarikan Kreativitas & Keberlanjutan
- Fera Signature Meriahkan Indonesia Fashion Aesthetics 2025 di Jakarta
- Lestari Moerdijat: Upada Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Harus Diatasi