Konon Virus NeoCoV Menulari Manusia, Simak Penjelasan Ahli Kesehatan
Oleh karena itu, pemantauan perkembangan NeoCoV harus dilakukan oleh para ahli melalui perkembangan bukti ilmiah yang valid.
"Harus diketahui bahwa mungkin saja dari waktu ke waktu ada virus jenis baru. Ini sudah terjadi sejak dulu, tetapi sekarang karena pandemi COVID-19 maka semua orang jadi sangat memperhatikan itu," katanya.
Guru Besar Paru FKUI itu pun mengimbau masyarakat mengambil berita dari sumber yang dipercaya, atau mengonfirmasi pada sumber yang tepat.
"Jangan cepat mengambil kesimpulan yang mungkin keliru dan apalagi jangan sampai panik yang sama sekali tidak diperlukan," katanya.
Virus NeoCoV awalnya dilaporkan oleh ilmuan asal China. Virus baru itu disebut lebih ganas serta diklaim sebagai varian Covid-19 terbaru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kemunculan NeoCoV masih perlu diteliti lebih lanjut. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Menurut Prof Tjandra Yoga Aditama, sebuah artikel menyebutkan mutasi NeoCoV berisiko menimbulkan masalah pada manusia.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Kemenkes Berikan 4 Kategori Penghargaan, Siapa Saja?
- Prabowo Tegaskan Pendidikan dan Kesehatan Jadi Prioritas Utama APBN 2025
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Hempas 1 Juta Kilogram Lemak, LIGHT Group Merayakan Pencapaian 20 Tahun
- Simak, Ini Tip Mengobati Radang Amandel dari IDI Blambangan Umpu
- IDI Biak Numfor Ungkap Bahaya Diabetes Tipe 2 dan Pengobatan Bagi Penderitanya