Konsekuensi Jika Presidential Threshold Dibuat 0 Persen
Sabtu, 14 Januari 2017 – 13:16 WIB
Lukman juga mengimbau Komisi Pemilihan Umum melakukan sosialisasi dengan masif.
"Kalau pilihannya nol persen, kampanye pilpres tahap pertama dibikin sederhana dan biaya semurah mungkin. Kampanye sebenarnya pada tahap kedua, terjadi konsolidasi partai dan pendapat masyarakat berkaitan dukungan ke capres," tutur Lukman.
Politikus PKB ini menambahkan, jika presidential threshold dibuat nol persen, hal itu bisa berimbas terhadap hubungan DPR dan presiden.
Nantinya, ada konsolidasi dari partai politik untuk mendukung suatu pasangan calon.
"Kalau enggak sampai 50 persen di putaran kedua, terjadi konsolidasi partai politik di parlemen mendukung si A atau B," ungkap Lukman. (gil/jpnn)
Partai politik mengusulkan presidential threshold atau ambang batas pengajuan presiden nol persen pada saat pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilu.
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
BERITA TERKAIT
- Bahlil Yakin Ridwan Kamil Menang 1 Putaran, Sama Seperti Prabowo di Pilpres
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Prabowo Resmikan Gerakan Solidaritas Nasional, Ini Tujuannya
- Muhammadiyah Minta Seluruh Elemen Merawat RI untuk Kepentingan Bangsa
- Keluar dari Golkar, Wanda Hamidah Singgung Kecurangan Pilpres, Oligarki, & Orde Baru