Konsentrasi Gas Beracun Terus Naik
Kawasan Dieng Masih Siaga
Senin, 06 Juni 2011 – 05:19 WIB
WONOSOBO - Luncuran gas beracun jenis karbon dioksida (CO2) dari Kawah Timbang Gunung Dieng terus meningkat. Kemarin (5/6) luncuran gas dari kawah di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, itu naik lagi mencapai 1,95 persen volume. Tak hanya itu, pada alat seismograf, terekam terjadi 18 kali gempa embusan.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono menjelaskan, gempa vulkanis di Kawah Timbang fluktuatif. Selain itu, konsentrasi gas beracun jenis karbon dioksida (CO2) terus meningkat. Tercatat hingga pukul 18.00 kemarin, luncuran gas beracun tertinggi mencapai 1,95 persen volume. "Konsentrasi kembali meningkat. Hari ini (kemarin) luncuran gas CO2 tertinggi hampir 2 persen volume," katanya kepada Radar Kedu (Jawa Pos Group).
Sebelumnya, kandungan gas tertinggi hanya 1,18 persen volume. Selain itu, kata dia, gempa masih terus terjadi. Dalam seismograf di pos pengamatan Gunung Dieng di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, terekam terjadi 18 kali gempa embusan di Kawah Timbang. "Untuk hari ini tidak terekam adanya gempa tremor seperti dua hari lalu berturut-turut," katanya.
Dia menyatakan, kendati konsentrasi gas naik turun, status Dieng masih sama, yakni siaga (level III) dengan jarak aman radius satu kilometer dari muara kawah dan tiga dusun yang meliputi Dusun Sumber, Serang, serta Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, harus diungsikan. "Kami meminta warga benar-benar mematuhi status ini. Sebab, gempa dan luncuran gas masih fluktuatif," ujarnya.
WONOSOBO - Luncuran gas beracun jenis karbon dioksida (CO2) dari Kawah Timbang Gunung Dieng terus meningkat. Kemarin (5/6) luncuran gas dari kawah
BERITA TERKAIT
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan